Sastrawan Sudjiwo Tedjo meminta Najwa Shihab mundur sebagai wartawan.
Bukan tanpa alasan, pendapat Sudjiwo Tedjo itu ia sampaikan setelah beredar kabar soal nama Najwa Shihab yang disebut-sebut calon kandidat Tim Sukses (Timses) Presiden Joko Widodo.
Hal itu ia ungkapkan melalui cuitan di akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Senin (17/8/2018).
Sudjiwo Tedjo menanggapi pemberitaan salah satu portal media online yang menyebut bahwa Najwa Shihab sebagai kandidat ketua timses Jokowi.
Meski dalam berita tersebut, nama Ketua Panitia Asian Games 2018, Erick Thohir juga disebutkan, namun Sudjiwo Tedjo tampaknya hanya fokus pada Najwa saja.
Menurutnya, jika berita itu benar maka program Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab harus tutup sampai Pilpres 2019 selesai.
Selain itu, Najwa yang berprofesi presenter televisi juga harus mundur dari pekerjaannya jika benar menjadi timses.
"Dengan segala cinta, dan dengan segala hormat, jika berita ini betul, Mata Najwa harus tutup sampai Pilpres 2019 selesai bila Najwa Shibab jadi timses salah satu capres apalagi ketua timses. Selain Najwa, seluruh wartawan/wati jg hrs mundur jk jd timses serupa," cuit @sudjiwotedjo.
Cuitan itu pun mendapat banyak komentar dari netizen.
Salah seorang pengguna Twitter menyebut kalau Najwa masih sebagai kandidat.
Meski begitu, menurut Sudjiwo Tedjo, ia tetap harus mundur sebagai wartawan.
Lebih lanjut, kata Sudjiwo, jika tidak punya kecenderungan dukungan, tidak mungkin ia dijadikan kandidat.
Dengan tegas Sudjiwo mengatakan kalau wartawan harus netral.
"“Kandidat” pun sebenarnya sudah perlu mundur sbg wartawan. Masa’ juru kabar punya kecenderungan dukungan? Kalau gak punya kecenderungan dukungan, tidak mungkin dijadikan kandidat. Wartawan baiknya NETRAL," ujarnya.
Pada pemberitaan tersebut disebutkan bahwa sejumlah nama sempat dihabas dalam bursa kandidat ketua timses Jokowi-Ma'ruf.
Mulai dari mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo, hingga muncul nama Najwa Shihab dan Erick Thohir.
Menurut Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq, nama itu sudah sempat dibicarakan di kalangan partai anggota Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Rofiq menjelaskan, Jokowi sangat tertarik mencari figur muda sebagai kandidat ketua timses.
Menurutnya, figur muda itu harus berprestasi dan merepresentasikan kalangan milenial.