Obrolan Terakhir Istri Korban Bus di Sukabumi, 'Ayah, Nanti Tidur Sendirian Lho'



Rasa pilu tak bisa lagi disembunyikan oleh para PT Catu Putra Group (CPG) Bogor. Sebanyak 21 dari 39 orang karyawannya meninggal dunia dalam musibah kecelakaan bus masuk jurang di Jalan Raya Cibadak-Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu 8 September 2018.

Puluhan karyawan itu awalnya hendak pergi ke tempat wisata Pelabuhanratu untuk mengikuti gathering perusahaan. Tapi nahas tak bisa ditolak. Bus yang mengangkut para karyawan masuk jurang. 

Banyak cerita pilu yang dialami oleh keluarga korban. Salah satunya Tomi Nugroho yang harus menjalani kehidupan masa depan tanpa didampingi sang istri, Hajah Nurul Sobiah. 

Tomi sempat mengenang kembali percakapan terakhirnya sebelum istrinya menghadap Sang Pencipta.

Menurut Tomi, tidak semua karyawan bisa mengikuti kegiatan gathering yang merupakan perayaan perusahaan karena berhasil memenuhi target perusahaan.

" Yang ikut yang dapat bonus. Tiap tahun selalu begitu, tapi acaranya beda-beda," ujar Tomi seperti dikutip dari laman Liputan6.com.

Almarhumah diketahui berangkat dengan ratusan karyawan lain dari pabrik di Cabang Bekasi dan Bogor. Ketika itu, Tomi juga sempat mengantarkan sang istri menuju bus.

" Saya sempat nganter dia ke kantor dealer cabang Kemang Bogor Sabtu jam 5 pagi," kata Tomi.

Dalam perjalanan, Nurul sempat mengabarkan kepada Tomi untuk membayarkan angsuran cicilan sepeda motor.

"Terakhir sekitar jam 8, dia WA (WhatsApp) lagi minta tolong bayarin angsuran motor. Katanya dia lupa belum bayar," ucap dia.

Tomi lantas membayar cicilan motor itu sesuai dengan permintaan sang istri dan mengirimkan bukti pembayarannya sekitar pukul 12.00 WIB.

"Dia (Nurul) cuma jawab, ya," ujar Tomi.

Setelah itu, Tomi mengaku tidak bisa menghubungi istrinya karena ponselnya tidak aktif.

"Waktu itu saya pikir HP-nya dimatiin dulu. karena waktu saya WA ceklis satu," kata dia
Dua jam kemudian, ia diberitahu temannya kalau ada kecelakaan bus di Cikadang, Sukabumi. Yang menyesakkan dada, informasi itu diperoleh dari unggahan di Facebook.

"Saya dapat info ini dari temen. Suruh buka FB, katanya di situ ada bus rombongan karyawan Honda kecelakaan," kata dia.

Untuk memastikan kabar itu, Tomi menghubungi perusahaan tempat sang istri bekerja. Betapa hatinya hancur ketika perusahaan membenarkan kabar tersebut dan menyebut kalau istrinya masuk dalam daftar korban meninggal dunia.

"Saya cuma bisa menangis sambil memeluk anak saya," ucap Tomi sambil berkaca-kaca.

Malam sebelum hari keberangkatan, Tomi teringat candaan sang istri kalau nanti ia akan tidur sendiri.

"Ayah, nanti ayah tidur sendirian loh," ujar dia menirukan ucapan sang istri.
Arma, seorang ibu dibuat cemas tidak karuan ketika mengetahui nama anaknya bernama Tanti Alawiyah masuk dalam korban kecelakaan bus di Cikadang.

Ia menceritakan, putri sulungnya itu baru bekerja selama lima bulan dan langsung diterima bekerja.

Pagi itu, ketika mengantar sang anak ke bus, Arma mengaku sempat mendapat firasat tidak enak. Tapi ia buru-buru membuangnya karena melihat wajah sang anak sangat senang mengikuti acara jalan-jalan dari perusahaan.

Saat kecelakaan itu, Arma mengetahui dari Facebook dan segera memastikan kabar tersebut dengan menghubungi perusahaan tempat sang anak bekerja.

"Saya liat di Facebook ada kecelakaan itu, saya ingat ini bus yang ditumpangi anak saya," kata Arma sambil menangis dikutip dari merdeka.com.

Arma sedikit merasa lega, karena anaknya dikabarkan tidak masuk dalam daftar korban meninggal dunia. Dari informasi yang diperolehnya, Tanti mengalami patah tulang.

"Untung anak saya bukan korban meninggal dunia, tapi bagaimana keadaan anak saya, saya belum tau pasti," ucap dia.

Miris! Sebelum Meninggal Dikeroyok Bobotoh, Begini Postingan Terakhir Haringga

sumber: www.suratkabar.id  Sosok almarhum Haringga Sirila kini tengah menjadi sorotan. Kematiannya adalah bukti kebengisan oknum s...